Opini

Kemiskinan yang mendorong Kreatifitas

Kalau anda tinggal di perkampungan atau di perkomplekkan pasti anda pernah melihat seseorang sedang mengayuh becak yang berhiaskan boneka-boneka berbentuk hewan, orang-orang mengenalnya dengan sebutan “odong-odong“. “Odong-odong” ini menawarkan jasa berkeliling komplek atau kampung untuk balita dan anak-anak kecil.
Bagi anda yang suka wisata kuliner pasti banyak nama makanan yang terkesan aneh atau lucu yang baru anda tahu 3-4 tahun belakangan ini dengan maksud untuk menarik para tamu.

Belum lama ini mahasiswa IPB menjalankan bisnis yang unik yaitu membuat boneka dengan serbuk kayu yang dibubuhi bibit rumput dikepala boneka sehingga rumput yang dijadikan rambut pada boneka itu dapat tumbuh panjang dan dapat dipangkas pula. Dan banyak pula para pelaku bisnis rumahan yang membuat tas dari bungkus makanan kecil anak-anak atau mendaur ulang sampah sehingga memiliki nilai jual.

Maraknya Pengadaan pasar malam yang menjajakan berbagai barang mulai dari pakaian sampai sayur-sayuran serta wahana hiburan dan mainan seperti di Dunia Fantasi.
Mewabahnya distro (distribution Store) di seluruh pelosok negeri ini.
Menjamurnya Rental Play Station dan lainnya…….
Hal diatas merupakan sekelumit contoh dari dinamika ekonomi masyarakat Indonesia setelah dilanda krisis moneter tahun 1997. Saat itu banyak industri maupun pelaku bisnis yang kolaps/ semaput, bahkan ada yang menutup usahanya akibat krisis tersebut. Akan tetapi sebagai makhluk hidup yang butuh makan, pakaian dan kebutuhan lainnya, akhirnya memaksa mereka memutar otak bagaimana caranya agar tetap bertahan hidup dan dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ini mengingatkan kita kepada awal mula berkembang pesatnya ekonomi China yang sedikit banyak terangkum dalam sebuah  buku “China Inc.”.
Dari situ timbulah ide kreatif yang diaplikasikan pada dunia usaha dan bisnis, Kemiskinan yang menghantui masyarakat kita membuat mereka menjadi kreatif untuk terjun di dunia usaha dan bisnis. Setidaknya selain dampak buruk yang diakibatkan krisis, kita dapat mengambil hikmah atau manfaaat karena dengan dampak dari krisis tersebut yang telah memaksa kita untuk memeras otak dan tenaga untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup menjadi kreatif dalam melakukan aktifitas ekonomi.

Kita yakin bahwa Indonesia sebentar lagi (harapan) akan bangkit dari keterpurukan ekonomi asalkan kita mau berusaha untuk itu semua. Kemiskinan saat ini merupakan awal dari kemakmuran nantinya.
Ingat, Dunia itu berputar, begitu pula kehidupan. Adakalanya kita dibawah dan adakalanya kita diatas…… Hanyakra manggilingan.