Sabtu, 18 September 2010

Ucapan Sujud Yang Revolusioner

Ucapan Sujud adalah :   
“Hyang Mahasuci Sujud Hyang Maha Kuasa”,
“Kesalahan Hyang Maha Suci mohon ampun Hyang Maha Kuasa”,
“Hyang Maha Suci bertobat Hyang Maha Kuasa”.
Kalau ditelaah ucapan tersebut, sepertinya  yang ada hanya hubungan antara Hyang Maha Suci dengan Hyang Maha Kuasa. Dua-duanya mengandung kata “Hyang Maha”, berarti ter- atau yang paling-. Ada yang paling suci ada yang paling Kuasa. Kenapa sudah Maha Suci kok punya salah dan mesti harus bertobat ? Kesalahan siapakah yang dimohonkan ampun oleh Hyang Maha Suci, begitupula siapa yang ditobatkan oleh Hyang Maha Suci ?……
Ucapan sujud menembah kepada Hyang Maha Kuasa secara Sapta Darma ini adalah mungkin satu-satunya. Revolusioner……itulah kata yang pernah disampaikan oleh Bopo Panuntun Agung Sri Gutomo. Bahwa kita mesti merevolusi diri mengenal jati diri yaitu pribadi yang asli. Kenapa ucapan sujud itu tidak Si Robet sujud Hyang Maha Kuasa…atau Si Anu… sujud Hyang Maha Kuasa atau Mayangkoro sujud Hyang Maha Kuasa dsb ?.
Manusia adalah salah satu ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Didalamnya terdapat piranti yg bekerja secara otomatis dan systimatis. Secara rohani bahwa ada saudara 12, Hyang Maha Suci sebagai komandan dari sebelas saudara yang lainnya, system ini akan bekerja dengan baik apabila Hyang Maha Suci dapat mengendalikan sebelas saudaranya. Namun dalam pemenuhan kebutuhan hidup manusia seringkali systemnya terganggu kebalikannya yaitu salah satu atau kolaborasi sebelas saudara mendominasinya, inilah yang menyebabkan tindakan manusia menjadi asor.
Sebelum Hyang Maha Suci bisa menghadap/sujud Hyang Maha Kuasa, seperti dalam sebuah upacara bendera komandan harus mempersiapkan pasukannya, bahwasannya pasukan telah siap mengikuti upacara bendera. Jangan sampai upacara sedang berjalan salah satu anak buahnya ada yang jalan-jalan atau bermain-main atau semuanya pada ngobrol dsb. Ketidak disiplinan anak buahnya itu adalah tanggung jawab sang komandan.
Kesalahan yang dilakukan oleh saudara sebelaslah yang dimohonkan ampun oleh Hyang Maha Suci yang kemudian bertobat untuk tidak mengulanginya lagi, ini adalah bentuk tanggung jawab Hyang Maha Suci membimbing saudaranya untuk bisa sujud kehadapan Hyang Maha Kuasa. Sehingga menjadi kukud saudara sebelas, berarti telah jejer satria utama yang kemudian masuk ketataran Racut ( sowannya Hyang Maha Suci kepada Hyang Maha Kuasa).

1 komentar:

mau tabya bos;
kalo jasmani ada tenaga sebagai penggeraknya, kalo rohani bagaimana?

Posting Komentar